ad Majas Pertentangan | ORIKALKUM

Majas Pertentangan



MAJAS PERTENTANGAN
1. Paradok (Antonim benar)
Paradok adalah cara pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
Contoh:
  1. Aku sangat menderita dalam pertemuan yang membahagiakan ini.
  2.  Dalam ruang kerjanya yang bersuhu delapan belas derajat, Handarbeni merasa sangat gerah. (Belantik, Ahmad Tohari)
  3. Tidakkah kau sadari, di ruangan yang sempit dan pengan ini kita mendapatkan cakrawala yang amat luas.

2. Oksimoron
Oksimoron adalah paradoks dalam satu frase.
Contoh:
  1.  Ada ketegangan yang mengasyikan ketika aku menyaksikan pertandingan catur semalam. 
  2.  Aku seperti bermimpi mengalami pertemuan yang asing ini.

3. Antitesis (Antonim)
Antitesis adalah pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnnya.
Contoh:
  1. Michael Jakson adalah King of Pop yang disukai bukan hanya dari kalangan miskin maupun kaya, laki-laki atau perempuan, bahkan para Ibu dan bapak-bapak.
  2. Tindak kejahatan sekarang tidak membedakan lagi siang malam, pagi petang.
  3. Katanya, di surga kita tidak lagi berurusan dengan lapar atau kenyang, miskin atau kaya, cantik atau jelek.

4. Kontradiksi Interminus
Kontrakdiksi Interminus adalah pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
Contoh:
  1. Yang belum melunasi yang sekolah tidak boleh mengikuti ulangan umum, kecuali bisma
  2.  Memang semua persoalan yang kita hadapi mata sukar kita pecahkan, kecuali masalah-masalah yang sederhanan.

5. Anakronisme
Anakronisme adalah ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya.
Contoh:
  1. Moncong-moncong meriam diarahkan para pasukan Diponegoro kepada pasukan Belanda yang mendekat (Pasukan Diponegoro waktu itu masih menggunakan perlatan perang yang sederhana. Misalnya, kelewang, tombak, dsb.)
  2.  Pandita Durna terbangun ketika mendengar bel berdering empat kali.


0 Response to "Majas Pertentangan"

Posting Komentar